Sebagai gamer yang hidup dan tumbuh bersama Playstation 2, bersama dengan jutaan gamer lainnya di Indonesia, tidak berlebih rasanya jika Jagat Play menyediakan sedikit waktu untuk membuat sebuah tribute untuknya. Salah satu cara terbaik tentu saja menempuh kembali jalur memori yang mungkin mulai terlupakan, dan mengingat kembali game-game terbaik yang pernah meluncur di konsol ini. Kita tidak hanya membicarakan game-game one hit wonder yang sangat berkesan, tetapi juga game-game eksklusif yang kemudian tumbuh menjadi pondasi untuk franchise yang berujung sukses di generasi selanjutnya. Playstation 2 menjadi “rumah” bagi begitu banyak inovasi. Beberapa berhasil bertahan dan tetap dikenal hingga saat ini, namun tidak sedikit juga yang akhirnya harus gugur dan hanya menjadi kenangan.
Sebagai sebuah tribut untuk sang “raja” yang telah gugur ini, Jagat Play merangkum game-game yang dianggap menjadi ujung tombak kesuksesan Playstation 2 di masa lalu, serta yang paling mampu meninggalkan kesan yang paling mendalam. Inilah 30 yang terbaik!
30. Lord of The Ring: Return of The King
Hampir sebagian besar game yang diadaptasikan dari film seringkali berakhir bencana. Namun tidak dengan seri game adaptasi dari trilogi Lord of The Ring. Mengusung jalan cerita yang serupa dengan versi filmnya, versi game ini mampu merepresentasikan atmosfer epicness yang sama, sekaligus juga mendesain dunia, sistem pertarungan, karakteristik, dan alur cerita yang tepat. Seri Lord of The Ring: Video game ini masih menjadi salah satu game adaptasi film terbaik.
29. ObsCure
Sebagian besar gamer mungkin akan langsung mengidentifikasikan genre survival-horror dengan dua nama besar: Resident Evil dan Silent Hill. Padahal, jika kita ingin sedikit bernostalgia, ada nama ObsCure di situ. Menceritakan kisah klise tentang para remaja yang terperangkap di dalam sekolah dan harus berhadapan dengan kekuatan supernatural yang tidak dapat dimengerti, ObsCure menjadikan cahaya sebagai elemen permainan yang penting. Mengapa ia begitu memorable? Gameplaynya yang berfokus pada multiplayer menjadi keunikan tersendiri dan bukan sesuatu yang mudah ditemukan saat ini.
28. Chaos Legion
Chaos Legion adalah sebuah game hack and slash murni, dimana progress cerita dan gameplay hanya mengandalkan usaha untuk menghancurkan setiap musuh yang ada. Dengan tingkat kesulitan yang tidak dapat dipandang sebelah mata, Chaos Leigon juga menyediakan desain-desain Legion sebagai companion yang pantas untuk diacungi jempol. Sistem pertarungan yang cepat dan efek-efek destruktif menjadikan Chaos Legion sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya.
27. Drakengard
Mengendalikan naga dan bertempur dengan ribuan pasukan sekaligus, Drakengard memang menawarkan sensasi epik tersendiri di masa lalu. Bertempur dalam lingkungan yang masif dengan ragam musuh yang menawarkan tantangan tersendiri memang menjadi keasikan tersendiri. Namun Drakengard tetap menjadi satu dari sedikit game yang menawarkan kesempatan untuk menunggang naga dan menghancurkan musuh sebanyak apapun dari angkasa. Senjata dapat diperkuat seiring dengan frekuensi penggunaan. Gamer juga akan mendapatkan naga yang lebih kuat dan brutal seiring dengan perjalanan.
26. Resident Evil: Outbreak
Jika kita membicarakan Resident Evil, maka kita membicarakan pertempuran melawan wabah virus di bawah kacamata karakter-karakter ikonik seperti Leon, Jill, Claire, dan Chris. Namun sebuah konsep unik pernah diterapkan lewat sebuah seri spin-off: Outbreak. Tidak lagi berperan sebagai salah satu dari karakter utamanya, gamer hanya berperan sebagai survivor yang harus bertahan dalam beragam skenario yang ada. Bersama dengan AI maupun gamer yang lain, para survivor ini dapat bertukar item, senjata, dan saling bahu-membahu. Seperti layaknya Left 4 Dead, hanya saja dalam format RE yang seperti kita kenal.
25. The Matrix: Path of Neo
Setiap gamer yang sempat menikmati film Matrix tentu saja ingin mencicipi rasanya menjadi sang karakter utama – Neo. Bagaimana tidak? Mampu melompat tinggi, bergerak super cepat, menghindari peluru, dengan gerakan bela diri yang luar biasa, trilogi film Matrix memang menjadi pondasi potensial untuk sebuah video game berkualitas. Pertama kali ditawarkan lewat kacamata Ghost dan Niobe di Enter the Matrix, banyak gamer yang menyayangkan absennya sang karakter utama – Neo di dalamnya. Menanti cukup lama, kesempatan itu akhirnya hadir lewat Matrix: Path of Neo. Sebuah pengalaman epik yang tidak dapat dilukiskan. Menghindari peluru dan bertempur dengan para agen? Wow!
24. Disgaea
Sejak keberhasilan Final Fantasy Tactics di masa lalu, sebuah game RPG strategi tidak lagi menjadi alternatif genre yang menarik bagi para developer. Namun rumus ini tampaknya tidak berlaku untuk Disgaea. Ia diramu tidak hanya lewat sistem gameplay yang lebih kompleks, tetapi juga beragam humor yang menyelimuti sang karakter utama – Laharl. Kesempatan untuk meningkatkan tingkat kesulitan hingga level yang hampir “absurd”, menghasilkan damage hingga angka jutaan, dan menjadikan politik sebagai salah satu nilai jual yang ada, Disgaea pertama menjadi pondasi untuk sebuah franchise yang masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan lebih sukses dengan eksistensinya di multi-platform.
23. .Hack/G.U. (Rebirth, Reminisce, Redemption)
Bayangkan jika Anda memainkan sebuah game di dalam game. Konsep unik inilah yang menjadi kekuatan dari seri .Hack selama ini. Franchise yang juga berangkat dari anime dan manga ini sudah menemukan pondasi konfliknya dari .Hack versi awal. G.U menjadi rangkaian sekuel yang membawa pertempuran di dunia MMORPG – The World ini semakin kompleks. Berbasiskan pada konsep hack and slash, .Hack/G.U lebih kuat di sisi plot dan progress perkembangan karakter yang menarik untuk terus diikuti. Menjadikannya sebagai salah satu franchise yang tidak mudah dilupakan begitu saja.
22. Ratchet & Clank
Dari semua game platformer yang menjamuri Playstation 2, nama besar Ratchet & Clank memang hampir tidak dapat tergantikan. Dengan pembawaan karakter dan desain yang unik, Ratchet & Clank adalah dua hero – sidekick yang menawarkan pengalaman bermain yang tidak hanya fun, tetapi juga epic di saat yang sama. Temanya mungkin tidak terlihat serius sekilas pandang, namun begitu menjajalnya, ada sejuta alasan untuk jatuh cinta dengan franchise platformer yang satu ini. Apalagi dengan ragam senjatanya yang destruktif.
21. Romance of Three Kingdoms XI
Sebagian besar gamer saat ini mungkin akan langsung mengasosiasikan Kisah Tiga Negara (Sam Kok) dengan Dynasty Warrior. Padahal, jika ingin menilik dalam jalur memori yang lebih jauh, representasi terbaiknya justru hadir lewat sebuah game strategi yang tidak pernah lagi ditemukan saat ini – Romance of Three Kingdoms XI. Berperan sebagai salah satu negara, Romance of Three Kingdoms memang menjadi salah satu game strategi terkompleks dengan begitu banyak elemen yang harus diperhatikan. Mengatur uang, stok makanan, jumlah prajurit, hingga memuaskan rakyat untuk mencegah pemberontakan menjadi pesona Romance of Three Kingdoms yang tidak tergantikan. Mereka yang pernah memainkannya tentu mengerti hal ini.
20. Xenosaga (I, II, III)
Sempat digembar-gemborkan sebagai seri yang berhubungan dengan game RPG epik Playstation pertama – Xenogears, Xenosaga yang sempat direncanakan untuk hadir dalam enam episode terpisah akhrinya dirangkum ke dalam sebuah trilogi. Walaupun mendapatkan kritik keras dan seringkali dilihat sebagai sebuah seri gagal yang tidak mampu menyetarakan diri dengan bayang-bayang Xenogears, Xenosaga tetap menjadi franchise yang memorable. Desain karakter, dunia, gameplay, dan sosok ikonik Kos-Mosnya sendiri menjadi pesona yang tidak mudah dilupakan.
19. XIII
Sebuah game FPS yang membawa visual cell-shading dan tema yang lekat dengan dunia komik? XIII menjadi satu dari sedikit game yang membawa tema ini ke permukaan. Menjelajahi dunia seorang karakter misterius dengan tato XIII yang lupa ingatan, gamer dibawa pada pola permainan first person shooter yang luar biasa, tidak hanya secara estetika, tetapi juga inti gameplaynya sendiri. Setiap headshot diberikan efek sinematik zoom ala komik dengan rangkaian efek yang juga diwakili oleh kata-kata. Selain sisi action, beberapa misi juga menjadikan stealth sebagai nilai jual utama.
18. Beyond Good & Evil
Hampir semua gamer yang pernah memainkan game ini di masa lalu tentu tidak akan ragu untuk menjadikan Beyond Good & Evil sebagai salah satu seri terbaik di zamannya. Walaupun bukan game eksklusif untuk Playstation 2, namun seri yang dikembangkan oleh Ubisoft Montpellier ini menawarkan sebuah game adventure yang mudah untuk dinikmati. Visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol, desain plot yang dewasa tetapi tetap ringan, dan identitas sang karakter utama – Jade yang begitu kuat tetap membuatnya sebagai salah satu seri game adventure terbaik yang pernah hadir di Playstation 2.
17. Bully
Lahir dari tangan dingin Rockstar, sebuah seri open-world unik ala “GTA” hadir. Namun alih-alih mengusung dunia kriminal dan sejenisnya, Bully merangkum dunia kenakalan remaja sebagai inti cerita. Tidak ada ledakan dahsyat, tidak ada helikopter tempur, dan tidak ada rentetan senjata di atas mayat yang bergelimpangan di jalan, tetapi Bully mampu menawarkan kekuatan yang unik. Kisah para remaja dengan karakteristik yang begitu unik satu sama lain ini membuat Bully tampil sebagai salah satu franchise terbaik Rockstar. Bahkan untuk visualisasi Playstaiton 2 di masa lampau pun, seri ini mampu memperlihatkan kualitas visual yang pantas untuk diacungi jempol.
16. Valkyrie Profile: Silmeria
Setelah menikmati petualangan sang Valkyrie – Lenneth di seri pertamanya, gamer akhirnya berkesempatan untuk mencicipi sebuah sekuel dari kacamata Valkyrie yang lain – Silmeria. Konsep gameplay yang sama, dipadukan dengan visualisasi yang lebih baik membuat para penggemar franchise ini langsung jatuh hati. Satu yang menarik untuk diperhatikan adalah kemampuan sang developer untuk menarik benang merah lewat jalinan alur plot yang semakin kompleks. Kehadiran beragam karakter ikonik dari seri pertama dan perannya yang tetap krusial di seri sekuel ini menjadi nilai jual tersendiri.
15. Tales of Abyss
Kita tidak bisa membicarakan sebuah seri JRPG tanpa menyinggung nama besar seri “Tales of..”. Di Playstation 2, Tales of Abyss mungkin menjadi yang paling populer. Mekanisme gameplay yang lebih disempurnakan dan ragam efek sinematik serangan yang bahkan lebih masif menjadikannya sebagai seri yang paling memorable di Playstation 2. Jika harus berbicara terbuka, kekuatan terbaik Abyss sebenarnya ada pada proses translasinya yang menjadi fokus Namco Bandai. Padahal di waktu yang sama ada dua seri lainnya yang juga mengemuka, di antaranya Tales of Destiny 2 dan Tales of Destiny remake pertama yang sayangnya tidak ditranslasikan.
14.Final Fantasy X
Sebagai sebuah seri Final Fantasy yang pertama kali dirilis untuk Playstation 2, Final Fantasy X menawarkan kualitas yang begitu menjanjikan di awal kemunculannya. Sistem gameplay utamanya mungkin sudah berbeda dengan teknik ATB yang selama ini menjadi dasar RPG FF selama ini, namun inovasi ini terlihat unik, apalagi dengan ragam karakter yang bisa digonta-ganti dalam pertempuran. Selain visualisasi dan CGI yang begitu luar biasa serta voice acts yang pertama kalinya dihadirkan, Final Fantasy X menawarkan salah satu kisah petualangan dan romantisme terbaik di antara semua seri FF. Tidak sedikit gamer yang menitikkan air mata ketika melihat endingnya yang mengharukan. Yang tentu saja dihancurkan oleh FF X-2.
13. Metal Gear Solid (2: Sons of Liberty - 3: Snake Eater)
Popularitasnya di seri pertama tentu membuat seri sekuel sebagai langkah paling masuk akal bagi Konami untuk terus mempertahankan eksistensi MGS. Seri sekuel: Sons of Liberty membawa identitas yang sama, namun dengan ragam inovasi gameplay yang membuatnya lebih “hidup”, dari first person mode, beragam physic yang tidak bisa diterapkan di MGS sebelumnya, hingga adegan sinematik yang lebih hidup. Seri ketiga – Snake Eater membawa perjalanan sang ayah – Big Boss yang selama ini hanya menjadi “sosok” misterius yang tidak pernah dijelajahi lebih jauh. Lewat Snake Eater, gamer dibawa pada perjalanan latar belakang lahirnya sosok legendaris ini. Pertarungan tangan kosongnya melawan The Boss tidak mudah dilupakan begitu saja.
12. Fatal Frame II: Crimson Butterfly
Bertemu dan melihat sosok supranatural di sebuah video game saja sudah cukup untuk membuat semua bulu kuduk merinding. Sekarang bayangkan apa yang akan terjadi, jika Anda sebagai seorang gamer, justru diminta untuk melihatnya dengan lebih dekat, lebih jelas, bahkan memotretnya dengan kecepatan tinggi. Sensasi horror inilah yang menjadi kekuatan seri Fatal Frame. Mengapa seri kedua yang menjadi fokus? Kedalaman cerita dan atmosfer penuh ketakutan yang lebih kental menjadi alasan mengapa sekuel ini lebih memorable.
11. Zone of the Enders: The 2nd Runner
Sebuah mahakarya yang lain dari Hideo Kojima, Zone of the Enders menjadi representasi ide “gila” Kojima untuk membangun sebuah seri mecha yang luar biasa. Namun dibandingkan dengan seri pertamanya yang terhitung monoton, seri sekuel Zone of the Enders: The 2nd Runner menawarkan desain mecha, cerita, karakter, dan alur cerita yang jauh lebih mengalir. Semua adegan sinematik yang dibangun untuknya memberikan atmosfer epik tersendiri. Gameplay yang cepat dengan ragam serangan yang brutal serta gaya bercerita ala anime, tidak ada alasan untuk tidak mencintai Zone of The Enders kedua ini.
10. Monster Hunter
Sebuah mahakarya yang berhasil merebut hati sebagian besar gamer Jepang, Monster Hunter di Playstation 2 ini menjadi awal dari fenomena yang tetap berlanjut di negeri matahari terbit hingga saat ini. Walaupun franchise Capcom ini jatuh ke tangan Nintendo saat ini, namun origin dari game monster hunting ini berawal dari kemunculannya di Playstation 2. Sejak awal kemunculannya, konsep permainan sederhana ini menjadi nilai jual tersendiri dan berhasil meraih popularitas yang luar biasa. Desain monster yang keren dan ragam senjata dan armor yang luar biasa menjadikan game ini menarik.
9. Devil May Cry
Dari semua game yang sangat diantisipasi di awal kemunculan Playstation 2, Devil May Cry menjadi yang paling populer. Di tengah miskinnya game action hack and slash yang benar-benar berkualitas, Capcom menciptakan sebuah game yang tidak hanya menangkap perhatian dari judulnya yang super unik, tetapi juga desain karakter yang super cool. Apa yang membuatnya berbeda dibandingkan game bergenre serupa di masa lalu? Tidak hanya dari sisi aksi yang cepat, tetapi dari kepribadian Dante dan kemampuannya untuk mengeksekusi ragam serangan dalam gaya dan animasi yang keren. Devil May Cry tetap bertahan sebagai salah satu franchise andalan Capcom, bahkan hingga saat ini.
8. Dynasty Warriors 2
Game mana yang memberikan Anda kesempatan untuk membunuh ribuan prajurit dalam sebuah skema open world yang terhitung begitu masif di saat itu? Koei menawarkan konsep tersebut untuk menjajal kemampuan Playstation 2 sesungguhnya, sesuatu yang hampir tidak mungkin terjadi dengan keterbatasan spesifikasi generasi sebelumnya. Di awal pertama kali Playstation 2 bisa dibajak dan langkanya DVD sebagai media utama, Dynasty Warrior 2 dijual dalam bentuk kepingan CD dengan jumlah lebih dari 5 buah. Pengalaman inilah yang menjadi begitu memorable. Bagi gamer yang membeli Playstation 2 di awal tahun 2000, Dynasty Warrior 2 adalah game yang wajib dimainkan untuk membuktikan kemampuan Playstation 2 yang sesungguhnya.
7. God of War
Membunuh para dewa dalam sebuah twist mitologi Yunani yang luar biasa hanyalah satu dari begitu banyak alasan yang membuat God of War begitu populer. Ia jugalah yang mempopulerkan quick time event sebagai bagian gameplay untuk menciptakan pengalaman sinematik yang lebih baik. Brutal, kejam, dan tidak tanggung-tanggung memvisualisasikannya dalam bentuk darah dan potongan tubuh, Kratos tumbuh sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari franchise ini. Apalagi dengan plot yang terus tumbuh masif dan epik setiap kali Anda menyelesaikan setiap seri yang ada. God of War masih menjadi franchise andalan Sony, bahkan hingga saat ini.
6. Jet Li: Rise to Honor
Siapa yang tidak mengenal sosok Jet Li sebagai salah satu aktor laga Asia? Popularitasnya bahkan cukup unutk membuatnya disandingkan dengan aktor-aktor laga Hollywood lainnya yang lebih mendunia. Dari semua game yang menjadikan bela diri dan kungfu sebagai kekuatan utama, Jet Li: Rise to Honor tetap menjadi salah satu yang terbaik, bahkan hingga saat ini sekalipun. Visualisasi memang menjadi nilai jual terbaik, tetapi tetap tidak mampu bersanding dengan sisi gameplaynya yang begitu cair dan unik. Dengan menggunakan analog kanan sebagai tombol untuk menyerang, animasi serangan Jet Li dan jurus-jurusnya juga ditampilkan dengan sangat baik.
5. Ace Combat 5: The Unsung War
The Demon of Razgriz, adalah squad pesawat paling keren yang akan Anda temukan di sepanjang sejarah game pesawat, arcade maupun simulator sekalipun, di industri game. Dari semua seri Ace Combat yang ada, Ace Combat 5: The Unsung War merupakan yang terbaik. Kemampuan untuk berinteraksi dengan wingmen Anda untuk melakukan fungsi tertentu memang menjadi inovasi yang pantas untuk diacungi jempol. Namun kekuatan terbaik ada pada kemampuannya untuk meramu jalinan cerita yang luar biasa, dengan setiap alurnya akan mampu membuat Anda merasa sangat terlibat. Ketika salah satu sidekick Anda ditembak jatuh dan mati dalam cerita, setiap gamer yang pernah mencicipi Ace Combat 5 ini pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Seperti kehilangan seorang sahabat yang sudah menemani Anda sejak awal perjalanan menaklukkan dunia.
4. Onimusha 3: Demon Siege
Mengherankan, itu mungkin kata yang tepat untuk mengungkapkan kebingungan atas hilangnya eksistensi Onimusha dari jagat industri game. Sejak awal kemunculannya di masa lalu, konsep Onimusha menjadikannya sebagai salah satu game hack and slash yang begitu dicintai di masa lalu. Dari semua seri yang ada, seri ketiga harus diakui menjadi yang terbaik. Dengan visualisasi Takeshi Kaneshiro dan Jean Leno yang luar biasa dan gameplay yang jauh lebih brutal dan cepat, Onimusha 3 menjadi salah satu masterpiece yang tidak mudah dilupakan begitu saja. Semoga saja masih ada harapan untuk mencicipi kembali game ini di masa depan.
3. Grand Theft Auto: Vice City
Rockstar dan GTA memang menjadi dua kata yang tidak dapat terpisahkan. Namun dari semua seri yang lahir dari franchise ini, konsep open-world tiga dimensi yang pertama kali ditawarkan oleh GTA III membuka mata banyak gamer akan potensi masa depan gaming. GTA III memang menjadi awal, namun Vice City lah yang menyempurnakan pengalaman ini dalam batas yang bahkan tidak pernah direpresentasikan kembali oleh GTA IV sebagai seri “terbaru”. Tidak hanya menjelajahi dunia kriminal yang penuh dengan tema “dewasa”, Vice City juga memungkinkan gamer untuk membeli properti, membangun bisnis, dan bersenang-senang.
2. Kingdom Hearts (I & II)
Final Fantasy dan Micky Mouse? Siapa yang akan mengira bahwa dua konsep ini dapat melebur menjadi sebuah konsep yang luar biasa. Ide “gila” Square Enix ini berhasil membuktikan dirinya lewat franchise Kingdom Hearts. Bertempur menggunakan Keyblade dan menjelajahi dunia-dunia terbaik dari Disney, ditemani oleh Goofy dan Donald, Kingdom Hearts harus diakui tumbuh menjadi salah satu franchise paling inovatif, berani, tetapi sekaligus menyenangkan. Cerita tentang persahabatan, cinta, dan perjuangan melawan kegelapan ini menjadi salah satu ujung tombak popularitas Playstation 2. Tidak sedikit gamer yang masih menantikan seri kelanjutannya, hingga saat ini. Kapan lagi Anda akan berkesempatan untuk menikmati pertempuran Cloud dan Squall,Sephiroth melawan Micky Mouse, hingga Hercules melawan Sora. Semuanya dimungkinkan di Kingdom Hearts.
1. Shadow of Colossus
Dari semua game paling memorable dan terbaik yang pernah lahir di industri game, Shadow of Colossus pantas mendominasi puncak list ini. Lupakan tentang game adventure, platfomer, hack and slash, hingga strategi yang pernah Anda cicipi. Tidak ada satupun dari game tersebut yang mampu merepresentasikan kualitas yang ditawarkan oleh game yang dikembangkan oleh Team ICO ini. Dengan dasar cerita yang sederhana, Anda langsung diminta untuk menjelajahi luasnya dunia dan bertempur dengan para raksasa – Colossus yang membutuhkan strategi khusus untuk dikalahkan. Jika God of War memungkinkan QTE untuk menyelesaikan semua hal ini, maka SOC membutuhkan pemikiran dan ekstra kerja keras untuk diselesaikan. It’s really the best game you can get on Playstation 2!
Di atas adalah 30 game paling memorable yang pernah JagatPlay cicipi di konsol legendaris Sony – Playstation 2. Sebagian muncul sebagai hit wonder, sebagian lainnya menginspirasi kehadiran game-game bergenre serupa yang lahir setelahnya, dan tidak sedikit pula yang berhasil menemukan bentuk dan bertahan hingga saat ini. Sebagai sebuah era yang penuh dengan inovasi, keberadaan Playstation 2 telah melahirkan begitu banyak ide dan cerita, bahkan hingga saat ini sekalipun. Sebuah cerita yang sayangnya harus berakhir begitu saja, setelah 13 tahun lamanya.
Jangan ragu meninggalkan komentar dan berbagi cerita terbaik yang pernah Anda habiskan bersama dengan Playstation 2. Jangan pula ragu untuk memilih game Playstation 2 yang menurut Anda seharusnya masuk ke dalam list ini, namun terlewatkan. Feel free to comment! Namun sebelumnya, mari berteriak. “The King is dead, Long live the King!”
click here
0 Response to "30 Game Playstation 2 paling meoriable"
Post a Comment